Goresan sajak oleh: Irma Safitriani
Terik haus
meraung perih
Gerak tubuh
merangkak hilang tujuan
Genggam pasir
yang luruh terbawa angin
Irisan hati penuh
darah dan nanah
Gersang, menyesal tak berujung
Harap maaf tak mudah berucap
Suasana diri
hanyut dalam rebusan api
Membakar hitam
tak tampak lagi
perih tak mungkin
sembuh
Negeri mengambang
tak dapat menyentuh
Ingin jari ini
meraih senyum
Bagi negeri yang
haus abdi
Membawa tawa
untuk anak negeri
Menyucikan
kembali negeri yang penuh dengan noda
Sedih
Diri hanya
tertunduk malu
Hanya menutup tangan
pada raja perkasa negeri
Beri kami segelas
keadilan
Memohon peluk rangkul tanpa air mata
Malu...
Pada adilnya
itik-itik penghuni sungai
Menggiring anak tanpa percuma
Ingin rasa
berungkap lantang
pada penguasa
yang berjalan hilang kendali
Do’a
Selalu kami
himpunkan
Untuk negeri yang
mulai hilang pelindung
Berharap penuh
negeri tak lagi meraung kesakitan
Hanya ada tawa
kami yang berdiri jaya
Menari tenang
bersama daun-daun kecil kami
Negeri
tak perlu harus
menangis
Rajaku adil
menjadi harap kami
Beri kami angin
pelangi
Lukiskan negeri
kami langit-langit penuh warna
Agar kami tak
lagi menangis bersama embun-embun pagi pembawa duka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar